
SUKABOGOR.com – Fenomena kesurupan massal yang mengguncangkan masyarakat terjadi di sebuah pabrik yang terletak di Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Kejadian ini meresahkan warga setempat sebab terjadi pada Kamis malam, 16 Oktober 2025. Berdasarkan video yang beredar luas, tampak puluhan orang mengalami kesurupan massal dengan beragam ekspresi seperti berteriak histeris, menangis, bahkan tertawa menyerupai bunyi kuntilanak. Letak kesurupan ini adalah zona pabrik konveksi yang menjadi loka banyak warga sekeliling menggantungkan hayati. Penduduk yang menyaksikan kejadian ini segera berusaha memberikan pertolongan, meskipun tidak mudah sebab banyak yang terlibat dalam kesurupan ini.
Latar Belakang Kejadian
Kesurupan massal ini bermula setelah insiden pohon tumbang yang terjadi di sekitar pabrik. Banyak yang meyakini bahwa peristiwa ini berkaitan erat dengan kejadian kesurupan tersebut. Pohon yang tumbang diduga merupakan pohon yang sudah lambat dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Mereka yakin bahwa pohon tersebut menjadi loka bersemayamnya makhluk halus yang terganggu ketika pohon itu tumbang. “Pohon ini memang sudah ada sejak saya mini, dan banyak cerita mistis yang menyertai keberadaannya,” ucap salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Waktu pohon tumbang, sebagian akbar pegawai pabrik yang sedang bekerja merasa ketakutan dan banyak yang mengatakan menatap penampakan yang menyeramkan sebelum kesurupan massal terjadi. Beberapa di antaranya mengungkapkan bahwa mereka mendengar suara-suara aneh yang kemudian disusul dengan perasaan berat di sekujur tubuh. Peristiwa ini menyebabkan kekacauan buat sementara ketika di daerah tersebut, terutama di dalam area pabrik.
Usaha Penanganan dan Respon Masyarakat
Menanggapi situasi yang mengkhawatirkan ini, warga dan petugas setempat berusaha memberikan penanganan terbaik bagi mereka yang mengalami kesurupan. Ritual-ritual tradisional pun dilakukan oleh tokoh-tokoh spiritual dan dukun desa buat membantu menyadarkan mereka yang kehilangan pencerahan. Banyak juga yang mendukung penanganan secara spiritual ini dengan asa mampu mengusir makhluk halus yang mungkin mengganggu.
Beberapa warga juga melibatkan diri dalam proses penyadaran dengan mengadakan doa bersama dan menyarankan pabrik untuk melakukan selamatan sebagai bentuk penghormatan terhadap lingkungan sekitar. Cara ini diambil buat menenangkan pihak yang merasa bahwa kejadian ini bukan sekadar fenomena psikologis murni tetapi juga memerlukan pendekatan yang menggabungkan kepercayaan setempat.
Respon lekas dari aparat kepolisian dan tim medis turut membantu mengendalikan kerumunan dan memberikan perawatan kepada mereka yang membutuhkan. Mereka memastikan bahwa setiap individu yang terkena akibat mendapatkan perhatian serta dukungan moral hingga dapat kembali beraktivitas normal. Dengan adanya kerjasama antara masyarakat, petugas, dan tokoh spiritual, diharapkan kejadian serupa tak terulang tengah.
Kejadian ini meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat sekitar. Banyak yang mulai bertanya-tanya tentang keberadaan dan korelasi makhluk halus dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga dengan pandangan bahwa fenomena ini tidak semata-mata berkaitan dengan aspek psikologi, namun juga dipengaruhi keyakinan terhadap hal-hal mistik. Meskipun bermacam pendapat muncul, satu hal yang niscaya adalah kejadian ini menjadi cerminan dinamika sosial dan budaya yang kaya dalam masyarakat kita. Fenomena kesurupan massal ini menunjukkan bahwa kita harus lebih peka terhadap lingkungan sekeliling dan statis menghargai kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.




