
SUKABOGOR.com – Kota Bogor telah mengambil langkah besar futuristis yang ramah lingkungan dengan dimasukkannya kota ini dalam daftar lima daerah prioritas untuk pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Daya Listrik (PSEL). Fasilitas ini diharapkan dapat menyelesaikan berbagai tantangan terkait pengelolaan sampah yang selama ini dihadapi kota. Proyek PSEL ini ditargetkan untuk memulai groundbreaking pada tahun 2026 dan diharapkan bisa menjadi model pengelolaan sampah yang dapat menginspirasi kota-kota lain di Indonesia. Dedie A. Rachim, Wali Kota Bogor, mengungkapkan keputusan tersebut diambil setelah digelarnya Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri mengenai PSEL di Jakarta Pusat pada akhir Oktober lalu.
Langkah Strategis Kota Bogor Menuju Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Cara ini tidak hanya menjadi momentum krusial bagi Kota Bogor, tetapi juga menandai komitmen serius pemerintah dalam merespons permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan. Sampah tidak cuma menjadi masalah lingkungan, tetapi juga menyangkut aspek kesehatan dan estetika perkotaan. Oleh sebab itu, fasilitas PSEL ini diharapkan tak hanya mengatasi volume sampah yang lanjut bertambah, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan dengan mengubah sampah menjadi sumber daya yang bermanfaat. “Pengembangan proyek PSEL ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan kota terhadap tempat pembuangan akhir konvensional, serta meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah,” ujar Dedie A. Rachim dalam pernyataannya.
Keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kolaborasi yang bagus antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta berbagai pihak terkait lainnya. Melalui groundbreaking yang dijadwalkan pada tahun 2026, Kota Bogor menargetkan secara bertahap menjadi kota bebas sampah dengan meningkatkan kapasitas pengelolaan lingkungan berbasis teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi terbaru dalam pengolahan sampah, diharapkan proyek ini dapat menghasilkan sumber energi listrik yang cukup untuk memenuhi sebagian kebutuhan daya kota.
Progres dan Tantangan Menuju Kota Bebas Sampah 2026
Dalam mewujudkan proyek ambisius ini, Kota Bogor juga harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk dari sisi pendanaan, regulasi, dan teknis. Pemerintah Kota Bogor berencana untuk melakukan berbagai upaya komunikasi dan edukasi publik secara intensif pakai meningkatkan pemahaman serta partisipasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik. “Kesadaran masyarakat sangat penting buat mendukung keberhasilan jangka panjang proyek PSEL ini,” jelas Dedie.
Selain itu, pelibatan pihak swasta dan komunitas lokal dalam pengembangan fasilitas PSEL menjadi salah satu strategi untuk memastikan keberlanjutan proyek. Pihak-pihak terkait diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam penyediaan teknologi, pengelolaan, hingga pemeliharaan fasilitas guna memastikan operasional yang optimal setelah fasilitas tersebut legal dibuka.
Dengan segala potensi dan tantangan yang ada, Kota Bogor optimis dapat menjadi pionir dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di Indonesia. Jika berhasil, model pengelolaan sampah seperti ini akan memberikan akibat positif tak hanya bagi lingkungan, namun juga bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat. Inisiatif ini diharapkan menjadi misalnya bagi kota-kota lain dalam mengembangkan solusi serupa buat menghadapi tantangan lingkungan mendunia ketika ini dan di masa depan.




