
SUKABOGOR.com – Dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-62 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Presiden Joko Widodo dan Menteri Kehutanan Republik Indonesia turut hadir dalam acara yang berlangsung meriah. Acara ini menjadi momen krusial bagi seluruh civitas akademika UGM, khususnya bagi Fakultas Kehutanan yang telah menjalani perjalanan panjang dan penuh dedikasi dalam internasional pendidikan dan konservasi lingkungan.
Kehadiran Joko Widodo dan Arahan Penting
Dalam acara perayaan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya kontribusi perguruan tinggi terhadap pelestarian lingkungan hidup. “Kehutanan tidak sekadar menanam pohon, namun juga merawat dan menjaga ekosistem sebagai porsi dari kehidupan kita,” tegas Jokowi. Kehadirannya sebagai tokoh krusial dalam pemerintahan diharapkan dapat memberikan dorongan yang kuat kepada pemerintah buat terus mendukung dan berkolaborasi dalam kegiatan pelestarian hutan dan keberlanjutan lingkungan.
Momen istimewa ini tak cuma dihadiri mahasiswa dan dosen, namun juga para alumni yang kembali ke kampus untuk merayakan kemajuan yang telah dicapai berbarengan. Kehadiran Jokowi sebagai alumni Fakultas Kehutanan juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi banyak pihak. Ia disambut sebagai sosok kebanggaan yang telah membuktikan kontribusinya tak cuma di kancah nasional namun juga internasional. “Selamat Datang Ayah Alumni Kebanggaan Fakultas Kehutanan,” demikian sambutan hangat Rektor UGM.
Evaluasi dan Asa Masa Depan
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Kehutanan memberikan penilaian terhadap kebijakan kehutanan selama beberapa dekade terakhir. Menteri Kehutanan menekankan peran krusial institusi pendidikan dalam melakukan riset dan penemuan yang berkontribusi terhadap kebijakan kehutanan nasional. Diharapkan dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan forum pendidikan, Indonesia dapat memperbaiki kualitas lingkungan hidup dan memperkuat upaya pelestarian hutan yang berkelanjutan.
Acara Dies Natalis ini juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam upaya pelestarian dan konservasi lingkungan. Para mahasiswa dan peneliti diilhami untuk terus mencari solusi inovatif pakai menanggulangi berbagai tantangan ekosistem di tanah air. “Ijazahnya orisinil,” canda seorang dosen ketika menyapa Wamenhut, mengingatkan bahwa akademisi juga mempunyai tanggung jawab moral buat memastikan integritas dan keunggulan dalam pendidikan yang diberikan kepada para alumni yang akan memimpin masa depan.
Keseluruhan acara Dies Natalis ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah refleksi dan resolusi bagi Fakultas Kehutanan UGM dalam melanjutkan tradisi akademik yang berorientasi pada kemajuan bangsa. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, alumni, dan masyarakat, UGM berkomitmen buat terus berdedikasi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.




