
SUKABOGOR.com – Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mengumumkan kebijakan baru terkait penerimaan mahasiswa baru yang akan efektif mulai tahun 2026. Melalui kebijakan ini, ITB memutuskan untuk menghapus seleksi mandiri sebagai salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru. Langkah tersebut diambil seiring dengan usaha buat menaikkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang lebih merata.
Transformasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Dalam transformasi sistem penerimaan mahasiswa baru, ITB memperkenalkan jalur baru bernama Seleksi Siswa Unggul (SSU) yang ditujukan buat menggantikan seleksi mandiri yang selama ini menjadi salah satu cara bagi siswa buat diterima di kampus tersebut. Jalur SSU ini diperkenalkan dalam Open House Pendidikan ITB 2025, yang menarik ribuan pengunjung. “Kami berkomitmen buat memberikan kesempatan yang lebih akbar kepada siswa-siswa dengan potensi unggul dari seluruh Indonesia untuk berkuliah di ITB,” ujar salah seorang perwakilan dari Institut Teknologi Bandung.
Jalur SSU dirancang spesifik untuk menyeleksi calon mahasiswa berdasarkan pencapaian dan potensi akademik serta non-akademik yang mereka miliki. Dengan penghapusan seleksi mandiri ini, ITB berharap dapat menjaring calon mahasiswa yang lebih berkualitas dan berintegritas melalui seleksi yang lebih terstruktur dan rasional. Proses seleksi ini nantinya akan melibatkan penilaian dari berbagai aspek, termasuk keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi di luar bidang akademik.
Persiapan Menuju Implementasi Jalur Baru
Dalam persiapan menuju implementasi jalur baru ini, ITB menyarankan para calon mahasiswa buat mulai mempersiapkan diri sejak dini. Salah satunya adalah dengan mengurangi aktivitas di media sosial dan lebih konsentrasi pada pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang relevan. “Kurangi penggunaan TikTok atau Instagram dan mulailah fokus pada kegiatan yang mendukung pengembangan diri kalian,” pesan seorang dosen ITB kepada calon mahasiswa baru.
Cara ITB untuk meniadakan seleksi mandiri dan memperkenalkan jalur SSU mendapat majemuk tanggapan dari masyarakat. Beberapa pihak menyatakan kekhawatirannya terkait seberapa efektif jalur SSU dalam menjaring siswa unggul di semua wilayah Indonesia. Tetapi, ITB meyakinkan bahwa mekanisme seleksi telah dirancang sedemikian macam-macam agar dapat menilai calon mahasiswa dari berbagai latar belakang dengan adil dan transparan.
Di sisi lain, para calon siswa yang ingin melanjutkan studi di ITB diharapkan lebih bersemangat dan termotivasi buat mempersiapkan diri menghadapi seleksi siswa unggul tersebut. Setiap calon mahasiswa disarankan buat tak hanya menonjolkan aspek akademik, tetapi juga menggali potensi lain yang dapat menjadi nilai tambah dalam proses seleksi. Dengan demikian, diharapkan akan terjaring calon-calon mahasiswa yang benar-benar siap untuk menempuh pendidikan tinggi di ITB dan memberikan kontribusi positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan di masa depan.
Dengan perubahan kebijakan ini, ITB menunjukkan komitmen seriusnya dalam menyediakan akses pendidikan tinggi yang inklusif dan berkelas dunia bagi seluruh siswa di Indonesia. Keputusan ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi universitas lain di Tanah Air untuk terus berinovasi dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi generasi penerus bangsa.




