
SUKABOGOR.com – Curah hujan yang sangat deras mengakibatkan terjadinya banjir akbar di beberapa daerah di Kabupaten Bogor. Tepatnya pada Jumat, 5 Desember 2025, dua kampung yaitu Kampung Cipecak dan Darussalam yang terletak di Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, menjadi korban bencana ini. Menurut Adam Hamdani, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Wilayah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa nahas ini berlangsung sekeliling pukul 15.00 WIB. Akibatnya, 23 rumah tergenang air dan 3 di antaranya mengalami kerusakan yang cukup parah.
Faktor Penyebab Banjir
Curah hujan yang tinggi sering kali menjadi ancaman serius bagi penduduk yang tinggal di wilayah bantaran sungai, dan Kampung Cipecak serta Darussalam tak terkecuali. Banjir yang melanda kedua kampung tersebut disebabkan oleh jebolnya tanggul Kali Cibagolo. Kali Cibagolo yang semestinya menampung genre air dari hujan sedang tak mampu menahan volume air yang melampaui kapasitasnya. Alhasil, air meluap dan merendam rumah-rumah penduduk.
Struktur dan kondisi tanggul yang tak maksimal juga turut berperan dalam memperparah situasi. Belum ada pemugaran signifikan yang dilakukan agar tanggul dapat lebih kokoh dan tahan lama saat menghadapi debit air tinggi waktu musim hujan. Aktivitas pembangunan yang tak terkontrol di sekitar aliran sungai pun turut menjadi kontributor penyempitan aliran kali, sehingga air cepat meluap waktu hujan deras.
Efek dan Penanganan
Banjir yang terjadi memberikan akibat besar bagi kehidupan warga di Kampung Cipecak dan Darussalam. Puluhan rumah terendam air, dan tiga di antaranya mengalami kerusakan struktural yang signifikan. Tidak cuma itu, penduduk terpaksa harus menyelamatkan diri dan mencari loka berlindung yang lebih kondusif fana menunggu air surut. Menurut Adam Hamdani, “Kami telah mengerahkan tim BPBD buat mengevakuasi penduduk dan mendistribusikan donasi logistik seperti makanan, selimut, dan terpal bagi yang kehilangan tempat tinggal.”
BPBD Kabupaten Bogor tak tinggal tenang. Tim evakuasi lekas diterjunkan untuk membantu penduduk mengevakuasi diri menuju titik-titik pengungsian terdekat. Donasi berupa makanan siap saji, air bersih, serta kebutuhan dasar lainnya juga diberikan untuk meringankan beban korban banjir. Selain itu, layanan kesehatan seperti posko kesehatan darurat disediakan untuk menangani penduduk yang mungkin mengalami sakit atau cedera setelah bencana.
Upaya preventif di masa mendatang menjadi fokus pemerintah wilayah dan BPBD pasca kejadian. Langkah pemugaran seperti memperkuat tanggul dan melaksanakan program penghijauan buat penyerapan air akan dijalankan guna mencegah kejadian serupa terulang. Kolaborasi dengan pemerintah pusat dalam hal pendanaan dan pengembangan infrastruktur juga dinilai krusial untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi penduduk di wilayah rawan banjir.
Selain itu, masyarakat juga didorong untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar, termasuk tidak membuang sampah sembarangan dan berpartisipasi dalam kegiatan remediasi aliran air. Dengan cara bersama ini, diharapkan resiko bencana banjir dapat diminimalisir di masa depan.
Dalam menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, kesiapan dan kerjasama antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat menjadi kunci buat menurunkan akibat buruk dampak bencana alam. Kabupaten Bogor dengan segala keindahannya tentu akan lebih nyaman dan kondusif jika semua elemen bekerja bersama-sama melalui perencanaan yang masak dan tindakan nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.




