
SUKABOGOR.com – Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat di beberapa daerah, termasuk Jakarta Pusat. Tingginya kasus DBD di wilayah ini mendorong pemerintah untuk memperkuat usaha pencegahan dan penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti ini. Dalam upaya menekan nomor penyebaran DBD, terdapat sejumlah langkah strategis yang perlu diambil oleh berbagai pihak, termasuk pembentukan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) berdikari di perkantoran dan sekolah.
Pentingnya Pembentukan Jumantik Berdikari
Pembentukan Jumantik berdikari di lingkungan perkantoran dan sekolah merupakan langkah krusial dalam upaya pencegahan penyebaran DBD di Jakarta Pusat. Keberadaan Jumantik sangat vital sebab berperan dalam memantau dan mengendalikan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. “Kami berharap agar setiap institusi dapat berkontribusi dalam upaya ini dengan membentuk tim Jumantik berdikari,” ujar salah satu pejabat pemerintah setempat.
Jumantik mandiri diharapkan tidak hanya bertugas secara pasif, namun juga aktif dalam melakukan sosialisasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin. Langkah ini dinilai efektif dalam membangun pencerahan kolektif tentang pentingnya memutus mata rantai penyebaran DBD sejak dari tingkat paling alas, yaitu pengelolaan lingkungan. “Pemberantasan sarang nyamuk harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan institusi,” tambahnya.
Implementasi PSN 3M Plus
Pemerintah Jakarta Pusat juga menggalakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan konsep 3M Plus. Konsep ini melibatkan kegiatan Menutup, Menguras, dan Mengubur barang-barang yang mampu menjadi loka berkembang biaknya nyamuk, serta ditambah dengan cara-cara tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik dan menggunakan bahan flora sebagai pengusir nyamuk. “PSN 3M Plus harus diterapkan secara menyeluruh dan stabil untuk menciptakan hasil yang maksimal,” tegas sang pejabat.
Implementasi PSN 3M Plus memerlukan koordinasi yang efektif antar berbagai pihak, mulai dari pemerintah wilayah, institusi pendidikan, sektor swasta, hingga masyarakat generik. Oleh sebab itu, sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Sosialisasi yang intensif mengenai PSN 3M Plus juga diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat terhadap pentingnya pencegahan penyakit DBD. “Kolaborasi dan komunikasi yang bagus antara berbagai pihak akan menjadi unsur penentu dalam keberhasilan pencegahan DBD,” jelasnya.
Keberhasilan penerapan kebijakan-kebijakan ini dapat dilihat dari seberapa aktif masyarakat dalam menerapkannya dan sejauh mana angka kasus DBD dapat ditekan. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan penyebaran DBD di Jakarta Pusat dapat diminimalisir, sehingga kesehatan dan keselamatan masyarakat dapat terjaga dengan bagus.




