
SUKABOGOR.com – Kebakaran yang merenggut nyawa 14 ekor kambing terjadi di Kampung Kaum Gading, Desa Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, pada Selasa malam, 28 Oktober 2025. Kejadian ini menjadi perhatian publik, terutama bagi penduduk desa yang kehilangan hewan ternak mereka. Peristiwa ini diduga kuat dampak adanya konsleting listrik yang memicu kebakaran, sebagaimana diungkapkan oleh Komandan Regu II Sektor Leuwiliang Damkar Kabupaten Bogor, Nandang Iskandar. “Berawal dari konsleting listrik lampu,” ungkap Nandang saat menjelaskan kronologi kejadian yang terjadi pada pukul 19.36 WIB tersebut.
Pemicu Kebakaran
Kebakaran ini diduga bersumber dari konsleting listrik yang terjadi di salah satu rumah warga di desa tersebut. Konsleting listrik sering kali menjadi malapetaka ketika sistem kelistrikan tidak terjaga dengan bagus. Arus listrik yang tidak stabil dapat menyebabkan percikan api, yang kemudian akan menyulut bahan-bahan yang mudah terbakar di sekitarnya. Dalam kasus ini, konsleting terjadi pada lampu rumah yang menyebabkan kobaran api cepat menyebar hingga ke kandang kambing terdekat. Meskipun petugas pemadam kebakaran bergegas ke letak untuk memadamkan api, sayangnya usaha tersebut tidak dapat menyelamatkan 14 ekor kambing yang malang ini.
Kejadian serupa sering kali menjadi pelajaran krusial bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap penggunaan listrik di rumah mereka. Inspeksi rutin dan perawatan instalasi listrik sangat disarankan agar kejadian seperti ini dapat dicegah di masa mendatang. Hal ini menjadi perhatian utama bagi petugas pemadam kebakaran yang sering menghadapi akibat jelek dari kelalaian dan ketidakpatuhan pada standar kelistrikan di masyarakat.
Efek Kerugian Bagi Warga
Kehilangan 14 ekor kambing jernih memberikan efek ekonomi yang cukup besar bagi penduduk Kampung Kaum Gading. Bagi masyarakat pedesaan yang bergantung pada peternakan kambing sebagai sumber pendapatan primer, kehilangan ini serasa sangat berat. Kambing tak hanya menjadi sumber penghasilan namun juga merupakan aset krusial bagi kelangsungan hidup keluarga peternak. Dampak dari insiden ini, banyak keluarga harus memulai dari awal buat membangun kembali usaha peternakan mereka, yang tentu membutuhkan saat dan biaya yang tidak sedikit.
Dalam situasi seperti ini, solidaritas dan dukungan dari masyarakat sekeliling dan pemerintah sangat diperlukan. Donasi berupa pinjaman lunak, penyediaan bibit kambing baru, dan pelatihan mengenai cara pengelolaan peternakan yang lebih aman dan efektif dapat menjadi solusi buat membantu para peternak bangun. Selain itu, edukasi berkala mengenai tata langkah penggunaan listrik yang aman juga perlu digalakkan di tengah masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran serupa di masa depan.
Kejadian ini seharusnya menjadi pemacu bagi pemerintah daerah untuk menaikkan perhatian pada infrastruktur listrik di pedesaan serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan listrik di rumah dan lingkungan sekitarnya. Terlepas dari penyebab teknis yang memicu kebakaran, krusial bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam memastikan bahwa setiap unit rumah dan fasilitas publik mempunyai sarana kelistrikan yang aman dan terjaga.



