
SUKABOGOR.com – Kebakaran sebuah konstruksi Pondok Pesantren Darul Iptida di Desa Parakan Muncang, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, mengundang perhatian publik pada Senin, 20 Oktober 2025. Kebakaran tersebut terjadi sekeliling pukul 09.00 WIB dan menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekeliling serta segenap santri yang menuntut ilmu di sana. Menurut informasi dari Kapolsek Nanggung, AKP Ucup Supriatna, penyebab utama kebakaran adalah konsleting listrik yang diakibatkan oleh kondisi kabel-kabel yang instalasinya kurang baik dan terlalu banyak colokan yang berserakan. “Material bangunannya dari kayu karena konsleting listrik dan banyak kabel yang asal colok, jadi terbakar,” ujarnya buat menjelaskan asal mula kobaran api yang melahap konstruksi tersebut.
Upaya Penanganan Kebakaran
Menanggapi insiden ini, pihak kepolisian dan pemadam kebakaran setempat dinamis cepat untuk mengatasi si jago merah agar tidak merambah ke konstruksi lain di sekitar lokasi. Koordinasi yang cepat dan pas antara petugas pemadam kebakaran dengan aparat kepolisian berhasil mencegah kebakaran tersebut menjadi lebih meluas. “Kami segera menurunkan tim pemadam kebakaran setibanya laporan diterima dan konsentrasi kami adalah mengisolasi api agar kerusakan tidak meluas ke konstruksi penduduk di sekeliling,” kata salah seorang petugas pemadam kebakaran yang terlibat dalam penanganan insiden ini. Berkat kecekatan petugas, api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari dua jam setelah kebakaran pertama kali dilaporkan.
Tetapi demikian, meskipun api telah padam, kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan. Konstruksi pesantren yang didominasi struktur kayu mengalami kerusakan parah dan banyak barang-barang serta perlengkapan pesantren yang ikut hangus terbakar. Kerugian material diestimasi mencapai puluhan juta rupiah. Santri-santri yang menghuni bangunan tersebut buat fana saat diungsikan ke tempat yang lebih aman sambil menunggu usaha renovasi dan pemugaran tempat mereka belajar mengaji dan menuntut ilmu.
Respon Masyarakat dan Usaha Ke Depan
Masyarakat sekitar Desa Parakan Muncang menunjukkan solidaritas tinggi untuk membantu pewujudan kembali fasilitas belajar bagi para santri yang terdampak. Selain mengulurkan bantuan berupa logistik dan kebutuhan sehari-hari, mereka juga berinisiatif mengumpulkan biaya buat merenovasi bangunan yang rusak. Donasi datang mengalir dari berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah dan organisasi masyarakat yang terpanggil buat membantu mempercepat pemulihan kondisi belajar para santri.
Dalam usaha pemulihan, pihak pesantren dan pemerintah setempat kini menyadari pentingnya perbaikan fasilitas kelistrikan buat menghindari kejadian serupa di masa depan. Tak cuma itu, pemerintah berkomitmen buat memberikan edukasi lebih lanjut terkait penggunaan listrik yang aman, terutama di lingkungan pemukiman dan bangunan dengan material rawan seperti kayu.
Kejadian ini juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan lingkungan sekitar, terutama dalam hal penanganan kelistrikan yang sering dianggap remeh. Kapolsek AKP Ucup Supriatna menambahkan bahwa edukasi mengenai kelistrikan perlu ditingkatkan secara komunitas agar setiap individu lebih waspada dan bijaksana dalam penggunaan listrik sehari-hari.
Melalui kejadian ini, pesantren dan masyarakat di sekitar diajak belajar berbarengan dari insiden yang menimpa, sekaligus mengokohkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang menjadi akar budaya masyarakat Indonesia. Bergandeng tangan menyongsong pemulihan, diharapkan Pondok Pesantren Darul Iptida dapat segera kembali berfungsi sebagai pusat pendidikan agama dan kesadaran bagi seluruh santri yang menimba ilmu di sana.




