SUKABOGOR.com – Milangkala merupakan suatu tradisi krusial dalam budaya Sunda yang melibatkan peringatan ulang tahun organisasi, lembaga, atau komunitas, dan tahun ini Milangkala ke-8 Komunitas Kamar Jasinga terasa lebih istimewa. Dua komunitas pelestari budaya Sunda yang terkenal, yakni Komunitas Aksara Sunda Bogor (KUAS BOGOR) dan Komunitas Aksara Sunda Bogor Barat (KASABAR), mengambil porsi dalam seremoni ini dengan semangat dan dedikasi. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 2 Agustus 2025, tak cuma menjadi ajang perayaan namun juga sebagai wahana edukasi budaya bagi masyarakat luas.
Peran Aktif Komunitas dalam Melestarikan Aksara Sunda
Kehadiran KUAS BOGOR dan KASABAR dalam perayaan Milangkala ke-8 ini menunjukkan komitmen mereka terhadap pelestarian budaya dan aksara Sunda yang semakin meredup di lagi modernisasi. Komunitas-komunitas ini memiliki peran penting dalam mengenalkan dan menyebarluaskan aksara Sunda kepada generasi muda dan masyarakat umum. Dalam acara tersebut, mereka tak cuma sekadar berpartisipasi namun juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan seperti workshop dan pertunjukan seni. Ini membuktikan bahwa usaha pelestarian tidak mampu dipisahkan dari dorongan non-material seperti semangat kebersamaan dan cinta terhadap budaya lokal.
Dalam peringatan ini, KUAS BOGOR dan KASABAR menghadirkan berbagai kegiatan edukatif seperti lokakarya menulis aksara Sunda, pameran seni berbasis abjad Sunda, dan diskusi mengenai sejarah serta pengembangan aksara Sunda di zaman digital. Tujuan dari kegiatan ini adalah buat meningkatkan pencerahan masyarakat tentang pentingnya melestarikan aksara nenek moyang dan bagaimana aksara tersebut bisa relevan dengan perkembangan era. Melalui upaya ini, KUAS BOGOR dan KASABAR berharap agar semakin banyak manusia tertarik buat mempelajari dan menggunakan aksara Sunda dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaga Kebudayaan Lewat Generasi Muda
Salah satu fokus primer komunitas ini adalah melibatkan generasi muda dalam setiap kegiatan yang mereka selenggarakan. “Generasi muda adalah kunci buat menjaga dan melestarikan kebudayaan kita. Mereka yang akan melanjutkan perjuangan ini di masa depan,” ujar salah satu anggota komunitas. Dalam usaha menjaga kebudayaan lewat generasi muda, kedua komunitas tersebut sering mengadakan kegiatan yang bersifat mendidik namun juga menyenangkan agar dapat menarik minat anak-anak dan remaja. Kreativitas dalam pelaksanaan acara ini menjadi daya tarik utama bagi para peserta muda.
Di Milangkala ke-8 Bilik Jasinga, banyak anak muda yang turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan. Selain mendapatkan pengalaman baru, mereka juga memperoleh pengetahuan mendalam tentang aksara Sunda. Bagi sebagian besar peserta muda, kegiatan ini memberikan wawasan baru tentang betapa kaya dan beragamnya warisan budaya Sunda yang mungkin sebelumnya belum mereka ketahui. Selain itu, hubungan antara berbagai generasi dalam acara ini menciptakan suasana kekeluargaan yang erat dan mendukung terciptanya dialog antar generasi yang positif.
Selain aktivitas edukatif, perayaan tersebut juga menampilkan pertunjukan seni Sunda seperti tari tradisional, musik gamelan, dan teater Sunda yang ditampilkan oleh personil komunitas. Pertunjukan ini tak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan nilai-nilai budaya dan sejarah yang terkandung dalam seni tradisional. Melalui kegiatan ini, peserta acara tidak hanya disuguhi tontonan namun juga mengalami perjalanan budaya yang mendalam.
Kehadiran KUAS BOGOR dan KASABAR dalam Milangkala ke-8 Komunitas Bilik Jasinga bukan sekadar partisipasi normal. Komunitas-komunitas ini berhasil mengubah seremoni tahunan menjadi peluang berharga untuk meningkatkan pencerahan budaya dan melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian aksara Sunda. Dengan semangat yang terus menyala, diharapkan bahwa acara seperti ini dapat lanjut berlangsung dan semakin banyak komunitas serta individu yang terlibat, sehingga aksara dan kebudayaan Sunda masih hayati dan berkembang hingga generasi mendatang.