
SUKABOGOR.com – Seorang warga lanjut usia dari Kampung Nawing, Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor bernama Safa’i yang berusia 75 tahun telah dilaporkan hilang oleh keluarganya, menimbulkan duka dan kekhawatiran yang mendalam. Hilangnya Safa’i terjadi sejak 23 November 2025 kemudian dan hingga kini belum ditemukan, meskipun berbagai usaha pencarian telah dilakukan. Berdasarkan informasi dari keluarganya, terakhir kali Safa’i terlihat adalah saat ia berangkat menunaikan shalat subuh pada hari Minggu. “Tadinya di Kampung…,” ungkap Mad Suhi, anak dari Safa’i, mengisyaratkan perasaan kehilangan dan kebingungan yang dirasakannya.
Kronologi Hilangnya Safa’i
Kisah hilangnya Safa’i dimulai pada pagi yang tampak biasa, ketika sang lansia mengikuti rutinitasnya untuk melaksanakan shalat subuh di sekeliling kediamannya. Tetapi, berbeda dari pagi-pagi sebelumnya, ia tidak kembali ke rumah setelah kegiatan tersebut. Keluarganya mulai merasa cemas setelah memandang tidak eksis tanda-tanda kepulangan sang ayah hingga lagi hari menjelang. Keadaan yang tak biasa ini memaksa mereka untuk melakukan pencarian di sekeliling kampung. Upaya yang dilakukan secara berdikari oleh keluarga untuk mencari Safa’i tak membuahkan hasil hingga sore menjelang. Tak kunjung ditemukannya Safa’i membikin kecemasan keluarga semakin memuncak, hingga akhirnya mereka memutuskan buat melaporkan kehilangan ini kepada pihak berwajib.
Pihak keluarga sangat berharap adanya partisipasi masyarakat sekitar dalam upaya pencarian, serta perhatian dan donasi dari pihak kepolisian agar penanganan kasus ini dapat segera mendapatkan titik terang. “Kami meminta siapa saja yang mungkin menyantap bapak kami buat segera melapor,” ujar Mad Suhi berharap. Seiring saat yang terus berjalan, kepedulian serta kerjasama dari berbagai pihak menjadi asa besar bagi keluarga agar sang bapak dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.
Cara dan Asa Ke Depan
Melalui laporan yang dibuat keluarga kepada pihak kepolisian, diharapkan proses penyelidikan dan pencarian dapat dilakukan lebih intensif. Kasus manusia hilang seperti yang dialami oleh Safa’i tentu memerlukan langkah lekas dan koordinasi yang bagus antara keluarga, masyarakat, dan aparat keamanan. Masalah orang hilang, terutama pada lansia, sering kali dihubungkan dengan masalah kesehatan seperti demensia yang membuat mereka rentan tersesat atau mengalami kesulitan untuk menemukan jalan pulang.
Selain mengandalkan aparat kepolisian, keluarga juga berencana buat melibatkan organisasi atau komunitas masyarakat yang peduli buat membantu dalam pencarian. Media sosial dan komunikasi langsung dengan masyarakat sekeliling juga dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi tentang hilangnya Safa’i. Dengan usaha yang terpadu ini, mereka berharap memperoleh petunjuk-petunjuk baru yang dapat mengarah pada keberadaan sang bapak. Apabila ada pihak yang menemukan atau mengetahui informasi terkait Safa’i, diharapkan dapat segera menghubungi pihak berwenang atau keluarga untuk melakukan verifikasi dan tindak terus.
Kehilangan personil keluarga tentu menjadi pengalaman yang sangat menyedihkan dan menimbulkan trauma emosional bagi keluarga yang ditinggalkan. Asa dan doa senantiasa dipanjatkan agar Safa’i dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat dan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya. Sementara proses pencarian lanjut berlanjut, semoga kasus ini menjadi pengingat bagi setiap individu dan komunitas akan pentingnya perhatian dan kepedulian kepada orang-orang di sekitar kita, terutama mereka yang lebih rentan.
Dengan usaha yang terus dilakukan dan doa yang tiada henti, keluarga Safa’i serta masyarakat sekeliling statis menjaga optimisme tinggi untuk segera menemukan titik terang dari peristiwa ini. Asa terbesar mereka adalah memandang kembali sosok Safa’i di tengah-tengah keluarga dalam keadaan sehat dan selamat.



