SUKABOGOR.com – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pada tahun 2025 diproyeksikan bahwa UMKM akan menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Tak hanya itu, sektor UMKM juga mempunyai kemampuan luar biasa dalam menyerap tenaga kerja, dengan nyaris 97 persen tenaga kerja nasional bekerja dalam sektor ini. Kendati demikian, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional masih tergolong bawah, yakni hanya sekitar 15,7 persen. Kondisi ini menegaskan perlunya dukungan dari berbagai pihak untuk menaikkan energi saing dan kapasitas ekspor UMKM.
Peran Strategis UMKM dalam Perekonomian Nasional
Peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional tak dapat disangkal tengah. Dengan menyerap nyaris semua tenaga kerja yang tersedia, UMKM tak hanya menyediakan lapangan pekerjaan namun juga berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di seluruh pelosok tanah air. UMKM tersebar di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, industri pengolahan hingga jasa, yang masing-masing mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara. “UMKM adalah penggerak roda perekonomian di Indonesia, tanpa mereka, banyak sektor akan tersendat,” demikian ungkap seorang pakar ekonomi mengomentari pentingnya keberadaan UMKM.
Tetapi, meskipun memiliki peran yang vital, dukungan terhadap UMKM statis perlu ditingkatkan terutama dalam hal akses terhadap pembiayaan dan teknologi. Banyak pelaku UMKM yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan suntikan kapital bagus dari perbankan maupun forum keuangan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis untuk membuka akses permodalan dan teknologi informasi agar UMKM bisa bertumbuh lebih cepat dan berdaya saing global. Ketika UMKM dapat menaikkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasarnya, maka besar kemungkinan kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional akan bertambah signifikan.
Tantangan dan Dukungan yang Diperlukan buat UMKM
Walau UMKM mempunyai kontribusi akbar terhadap PDB dan penyediaan lapangan kerja, tantangan eksternal dan internal masih menghambat perkembangan mereka. Salah satu tantangan terbesar adalah kualitas sumber daya manusia yang statis belum optimal. Edukasi dan pelatihan untuk peningkatan keterampilan teknis dan manajerial pelaku UMKM menjadi sangat penting agar mereka dapat bertanding di pasar dunia. Selain itu, akses terhadap teknologi dan digitalisasi juga harus ditingkatkan buat membantu mereka dalam pemasaran dan distribusi produk secara lebih efisien.
Regulasi dan kebijakan pemerintah juga memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM. Pemerintah dituntut untuk menciptakan kebijakan yang pro-UMKM, yang dapat berupa penyederhanaan perizinan usaha, pengurangan pajak, hingga pemberian bonus bagi UMKM yang berorientasi ekspor. Di sisi lain, kolaborasi antara UMKM dan sektor swasta perlu ditingkatkan untuk transfer teknologi dan inovasi dalam menciptakan produk berkualitas tinggi yang dapat bertanding di pasar mendunia.
Dukungan dari berbagai pihak, bagus pemerintah, swasta, maupun masyarakat luas sangat diperlukan buat menjadikan UMKM sebagai kekuatan primer dalam perekonomian nasional. Dengan berbagai usaha dan dukungan tersebut, diharapkan tidak cuma sumbangan UMKM terhadap PDB yang meningkat, tetapi juga kontribusi mereka dalam mengembangkan ekspor nasional mampu lebih bagus dari sebelumnya. UMKM dengan segala potensinya harus terus diberdayakan sebagai motor penggerak ekonomi yang mampu menghadapi tantangan mendunia yang semakin kompleks.