SUKABOGOR.com – Kebakaran Peternakan Ayam di Cigudeg: Kronologi dan Penyebab
Kampung Katulampa di Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, dikejutkan dengan peristiwa kebakaran yang melanda sebuah peternakan ayam pada Sabtu, 26 Juli 2025. Kejadian ini terjadi pas pada pukul 05.30 WIB menurut laporan dari Komandan Sektor Damkar Leuwiliang Kabupaten Bogor, Mulyana. “Kebakaran diduga dari alat pemanas suhu di kandang ayamnya, objek yang terbakar adalah peternakan ayam,” ungkap Mulyana sewaktu dikonfirmasi oleh Mediabogor.co. Musibah ini tidak cuma merugikan secara material, tetapi juga menyebabkan kerugian akbar pada populasi ayam di peternakan tersebut, mengingat banyaknya ayam yang mati terpanggang dalam insiden tersebut.
Keberadaan alat pemanas suhu yang dimaksud memang menjadi hal yang penting dalam menjaga suhu kandang ayam agar statis hangat dan mendukung pertumbuhan ayam. Namun, kebakaran ini menunjukkan bahwa ada risiko penggunaan alat tersebut jika tidak diawasi dan dikelola dengan benar. Krusial bagi peternak buat memahami dan memitigasi risiko yang mungkin timbul dari perangkat ini agar peristiwa serupa dapat dihindari di masa mendatang.
Akibat dan Penanganan Pasca Kebakaran
Kebakaran ini memberikan akibat yang signifikan terhadap operasional peternakan di Cigudeg. Kerugian besar terutama dalam bentuk ayam yang mati terpanggang dan kerusakan struktur kandang tentu menjadi beban besar bagi peternak. Pemadaman api di lokasi tersebut dilakukan dengan lekas oleh petugas pemadam kebakaran setempat. Tim Damkar Leuwiliang dengan sigap menanggapi laporan kejadian dan bergerak lekas buat memadamkan api agar tak meluas ke area lain.
Cara Setelah kebakaran, sangat krusial bagi pemilik peternakan buat melakukan penilaian dan pemugaran sistem keamanan. Pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh perangkat pemanas dan instalasi listrik di kandang harus dilakukan. Meninjau kembali standar operasional dan pelatihan pekerja kandang dalam menangani situasi gawat juga perlu diperhatikan. Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam industri peternakan.
Selain itu, peristiwa ini menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak mengenai pentingnya pengelolaan risiko dalam peternakan. Dukungan dari pemerintah wilayah dalam wujud regulasi dan pelatihan terkait keamanan peternakan bisa menjadi cara preventif yang tepat. Dengan demikian, keselamatan dan kesejahteraan bagus bagi para pekerja maupun fauna ternak dapat lebih terjamin, dan kejadian serupa dapat diminimalisir ke depannya.