![]()
SUKABOGOR.com –
Diabetes kini menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar di internasional, termasuk Indonesia. Jumlah penderita diabetes terus meningkat setiap tahunnya, mempengaruhi kualitas hayati jutaan manusia. Penting untuk memahami bagaimana penyakit ini tidak hanya mempengaruhi individu, namun juga keluarganya yang terlibat dalam perjuangan sehari-hari melawan diabetes.
Peningkatan Prevalensi Diabetes di Dunia dan Indonesia
Menurut data yang dirilis oleh International Diabetes Federation, prevalensi diabetes di semua dunia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Waktu ini, diperkirakan ada lebih dari 463 juta manusia dewasa yang hayati dengan diabetes. Di Indonesia, jumlah penderita diabetes juga sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, diperkirakan lebih dari 10 juta orang Indonesia menderita diabetes, dengan prevalensinya terus meningkat setiap tahunnya.
Dr. Rahma, seorang pakar endokrin dari Rumah Nyeri Premier Jakarta, menyatakan, “Diabetes adalah penyakit silent killer yang dampaknya sangat besar bagus bagi penderitanya maupun keluarganya.” Ia menambahkan bahwa banyak unsur yang berkontribusi terhadap tingginya nomor diabetes di Indonesia, termasuk pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta kesadaran masyarakat yang masih bawah akan pentingnya inspeksi kesehatan secara rutin.
Akibat Sosial dan Ekonomi Diabetes terhadap Keluarga
Diabetes tidak hanya menimbulkan beban fisik, namun juga beban emosional dan ekonomi bagi keluarga penderita. Keluarga sering kali harus mengalokasikan sumber energi yang cukup akbar untuk merawat personil keluarga yang terkena diabetes, termasuk dana untuk pengobatan dan kontrol rutin. Hal ini tentu berdampak pada kondisi finansial keluarga secara keseluruhan.
Fitri, seorang ibu rumah tangga yang memiliki anak penderita diabetes tipe 1, berbagi pengalamannya, “Kami harus lanjut memantau kadar gula darah anak aku setiap hari. Ini bukan perkara mudah, dan banyak biaya yang harus dianggarkan.” Selain itu, Fitri juga mengatakan bahwa dia sering merasa khawatir mengenai masa depan anaknya dan bagaimana mereka sebagai keluarga harus beradaptasi dengan situasi ini.
Kemajuan dalam pengobatan dan teknologi medis memang telah memberikan asa baru bagi penderita diabetes, namun tantangan-tantangan emosional dan ekonomi yang dihadapi keluarga lanjut berlanjut. Dalam banyak kasus, keluarga harus belajar bagaimana mengelola stres dan kecemasan yang datang seiring dengan perawatan diabetes jangka panjang.
Peran Krusial Edukasi dan Pencegahan dalam Mengatasi Diabetes
Pendidikan dan pencegahan menjadi kunci dalam menanggulangi peningkatan angka diabetes. Program edukasi yang menyasar masyarakat umum dengan informasi mengenai pentingnya pola makan seimbang, aktivitas fisik, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala sangatlah penting. Dengan langkah-langkah pencegahan yang pas, banyak kasus diabetes yang bisa dihindari.
Beberapa institusi kesehatan dan komunitas lokal kini mulai meningkatkan upaya mereka dalam menyebarkan informasi dan memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang gaya hayati sehat. Kampanye seperti “Gerakan Sehat Indonesiaku” bertujuan buat menaikkan pencerahan dan mendorong masyarakat untuk mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat guna mencegah diabetes.
Selain itu, dukungan bagi keluarga penderita diabetes juga perlu ditingkatkan. Pemerintah dan lembaga kesehatan harus menyediakan lebih banyak sumber daya dan dukungan buat membantu keluarga menghadapi beban fisik, emosional, dan finansial dari merawat personil keluarga yang menderita diabetes. Dengan dukungan yang memadai, diharapkan kualitas hayati pasien diabetes dan keluarganya dapat meningkat.
Di masa depan, upaya kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan akan sangat penting dalam memerangi epidemi diabetes ini. Dengan menaikkan akses informasi, layanan kesehatan, dan pengobatan yang terjangkau, kita dapat berharap untuk menatap penurunan signifikan dalam angka prevalensi diabetes di Indonesia dan internasional.




