SUKABOGOR.com – Sebanyak 21 Pengurus Wilayah Asosiasi Muslimah Pengusaha (Alisa Khadijah) ICMI dari seluruh Indonesia berkumpul dalam Kedap Kerja Nasional (Rakernas) yang diselenggarakan di Hotel Santos, Semarang, pada lepas 28 hingga 30 Juli 2025. Pertemuan yang dihadiri oleh para pengusaha muslimah ini menjadi ajang obrolan strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi mendunia yang semakin kompleks. Salah satu topik utama yang dibicarakan adalah perlunya transformasi digital dalam bisnis agar dapat bertanding di zaman modern ini. Transformasi digital dianggap sebagai kunci buat menaikkan energi saing dan efisiensi dalam operasional bisnis, terutama di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan perubahan perilaku konsumen.
Transformasi Digital dalam Bisnis
Salah satu pembicara primer, Prof. Popy Rufaidah, menekankan pentingnya transformasi digital untuk pengusaha muslimah yang tergabung dalam Alisa Khadijah ICMI. Dalam sesi upgrading pengurus, beliau menyatakan bahwa transformasi digital bukan sekadar pilihan, namun sudah menjadi keharusan. “Dalam menghadapi tantangan ekonomi mendunia, transformasi digital adalah kunci untuk bertahan dan berkembang,” tegas Prof. Popy. Beliau mengisyaratkan bahwa dengan memanfaatkan teknologi digital, para pengusaha dapat memperluas jangkauan pasar, menaikkan efisiensi operasional, dan memberikan layanan yang lebih bagus kepada pelanggan.
Transformasi digital mencakup berbagai aspek, mulai dari pemasaran digital, manajemen pelanggan secara daring, hingga penggunaan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan analitik data. Para peserta rakernas dibekali dengan pengetahuan terbaru mengenai pemanfaatan platform digital untuk memasarkan produk dan jasa secara lebih efektif. Dalam lembaga ini, juga dibahas strategi buat menaikkan keterampilan digital para pengurus daerah, sehingga mereka dapat menjadi pelopor perubahan di daerah masing-masing. Selain itu, Alisa Khadijah ICMI berkomitmen buat memberikan pelatihan berkelanjutan dan dukungan teknis kepada anggotanya.
Meningkatkan Kolaborasi dan Jaringan
Rakernas ini juga menjadi kesempatan bagi para pengusaha muslimah buat memperkuat jalinan kerja sama dan membangun jaringan yang lebih luas. “Semangat kolaborasi di antara personil sangat krusial agar kita mampu saling mendukung dalam mengembangkan bisnis,” kata salah satu peserta. Dengan adanya jaringan yang kuat, para pengusaha bisa berbagi pengalaman, strategi, dan peluang bisnis yang ada. Dukungan dari para personil jaringan juga mampu menjadi faktor penentu dalam menghadapi tantangan dan krisis ekonomi yang mungkin muncul.
Selain obrolan dan pemaparan materi, dalam acara ini juga terdapat sesi networking di mana para pengusaha dapat berinteraksi secara langsung. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk sinergi yang lebih kuat di antara para personil, sehingga bisa mendorong kemajuan ekonomi umat Islam di Indonesia. Alisa Khadijah ICMI juga berencana untuk mengadakan kegiatan serupa di berbagai daerah, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak pengusaha muslimah yang belum terlibat.
Secara keseluruhan, Rakernas Alisa Khadijah ICMI di Semarang ini menjadi momen penting bagi para pengusaha muslimah buat berbenah dan menyusun strategi menghadapi tantangan ekonomi global. Transformasi digital, peningkatan keterampilan, serta penguatan jaringan diharapkan dapat menjadi modal krusial bagi para pengusaha dalam meraih kesuksesan dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional. Dengan adanya komitmen yang kuat dari para pengurus dan anggotanya, masa depan Alisa Khadijah ICMI diharapkan semakin cerah, membawa perubahan positif bagi komunitas muslimah di Indonesia.