SUKABOGOR.com – Dalam rangka mendukung upaya nasional dalam pencegahan stunting, mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor yang tergabung dalam Kelompok 12 Kuliah Kerja Konkret (KKN) menggelar serangkaian kegiatan edukatif bertajuk Zero Stunting. Acara ini dilangsungkan di RW 03, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dan dihadiri oleh para tokoh masyarakat serta tenaga kesehatan setempat. Ketua RW 03, Ahmad, turut hadir dalam acara ini, sebagai bentuk dukungannya terhadap program yang bermanfaat bagi warga desanya tersebut. Menurut Ahmad, “Inisiatif ini sangat krusial untuk menaikkan pengetahuan penduduk mengenai gizi dan pencegahan stunting.”
Pentingnya Edukasi Gizi dalam Pencegahan Stunting
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang dihadapi sebagian akbar anak-anak di Indonesia. Kondisi ini bukan hanya berdampak pada pertumbuhan fisik yang tersendat, namun juga pada perkembangan kognitif anak. Oleh karena itu, edukasi gizi menjadi kunci utama dalam mencegah stunting, serta memastikan generasi mendatang mempunyai kualitas hayati yang lebih baik. Mahasiswa KKN UIKA menyadari bahwa cara pertama yang harus diambil adalah meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa ditekankan pada pengajaran formasi makan sehat dan penerapan asupan gizi yang sesuai untuk keluarga, terutama anak-anak balita. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa memanfaatkan berbagai media, seperti poster dan presentasi yang interaktif, agar pesan mudah dipahami oleh masyarakat. Perhatian spesifik diberikan kepada ibu-ibu, mengingat mereka umumnya bertanggung jawab atas makanan yang dikonsumsi keluarga sehari-hari.
Peran Mahasiswa dalam Mengedukasi Masyarakat
Sebagai agen perubahan, mahasiswa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat. Mahasiswa KKN UIKA berperan aktif sebagai narasumber yang memberikan wawasan baru terkait pola hidup sehat dan pencegahan stunting. Dengan pendekatan yang ramah dan edukatif, mahasiswa berusaha menjelaskan efek jangka panjang stunting dan bagaimana cara mencegahnya sejak dini.
Selain itu, mahasiswa juga berkolaborasi dengan tenaga kesehatan setempat yang memberikan sesi konsultasi dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak-anak. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta perilaku positif masyarakat terhadap kesehatan dan gizi anak. Elly, salah satu ibu yang mengikuti kegiatan ini, menyampaikan, “Saya menjadi lebih paham mengenai pentingnya asupan gizi yang bagus untuk tumbuh bunga anak. Kegiatan ini sangat berguna buat kami.”
Melalui upaya yang dilakukan oleh Mahasiswa UIKA, diharapkan eksis perubahan sikap dan pengetahuan yang signifikan di antara masyarakat Desa Pagelaran mengenai pencegahan stunting. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat lanjut berlanjut dan memberikan efek positif dalam jangka panjang. Dengan memberikan edukasi dan pemahaman tentang stunting, penduduk Desa Pagelaran diharapkan dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan anak mereka sejak dini.