SUKABOGOR.com – Komisi III DPRD Kota Bogor melakukan pemeriksaan mendadak (sidak) dalam rangka supervisi proyek pembangunan SD Gang Aut yang menjadi perhatian publik. Sidak ini merupakan respons terhadap insiden tragis di mana salah satu pekerja tewas akibat tertimpa reruntuhan tanah selama proses pembangunan berlangsung. Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono, mengekspresikan rasa keprihatinan yang mendalam atas kejadian ini, mengingat pentingnya keamanan dan keselamatan kerja di setiap proyek konstruksi.
Pemeriksaan Mendetail dan Temuan Kelalaian
Dalam kunjungan tersebut, Komisi III DPRD Kota Bogor melakukan inspeksi mendetail terhadap berbagai aspek keselamatan kerja di lokasi proyek. Mereka menemukan adanya beberapa kelalaian yang mengindikasikan bahwa mekanisme keselamatan tidak sepenuhnya dipatuhi. Intervensi ini meliputi kurangnya peralatan keselamatan yang memadai untuk para pekerja serta pengawasan yang kurang ketat dari pihak pelaksana proyek. “Hal ini tak dapat dibiarkan begitu saja. Kesalahan seperti ini mampu berakibat fatal dan kita telah merasakannya langsung dengan adanya korban jiwa,” demikian klarifikasi Heri Cahyono.
Lebih dari itu, Komisi III menyoroti kebutuhan mendesak buat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keseluruhan prosedur operasi standar (SOP) yang diberlakukan dalam proyek tersebut. Evaluasi ini bertujuan buat memastikan tidak ada lagi kekurangan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja di masa mendatang. “Kami berkomitmen untuk lanjut mengawal agar kejadian serupa tak terulang kembali. Penilaian menyeluruh adalah langkah awal yang harus segera ditempuh,” tambah Heri.
Langkah-Langkah Pencegahan Selanjutnya
Setelah menemukan dan mendokumentasikan kelalaian-kelalaian tersebut, Komisi III DPRD Kota Bogor pun berencana untuk menggelar kedap spesifik dengan pihak pemerintah wilayah serta kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek ini. Tujuan dari rapat ini adalah buat menyusun langkah-langkah strategis yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja di proyek-proyek lain yang eksis di Kota Bogor. “Ini adalah panggilan kita semua, tidak hanya pemerintah dan kontraktor, tetapi juga masyarakat untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman,” ujar Heri.
Selain itu, Komisi III mengupayakan agar eksis peningkatan dalam hal supervisi terhadap pelaksanaan proyek di seluruh Kota Bogor. “Pengawasan harus lebih ketat dengan frekuensi yang ditingkatkan,” tegas Heri. Pengawasan yang lebih ketat ini dianggap sebagai salah satu solusi efektif untuk mendeteksi dini berbagai potensi bahaya di lokasi konstruksi.
Dengan adanya insiden ini, Komisi III berharap semua pihak yang terlibat dalam setiap proyek pembangunan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya penerapan standar keselamatan. Harapannya, tidak cuma proyek SD Gang Aut yang lebih baik, namun juga seluruh proyek infrastruktur lainnya agar dapat menjadi lebih aman dan terhindar dari insiden yang tidak diinginkan pada masa yang akan datang. Keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan menjadi prioritas utama dalam setiap tahapan pelaksanaan proyek buat melindungi para pekerja yang berperan krusial dalam pembangunan kota.