
SUKABOGOR.com – Peningkatan anggaran pendidikan di Kota Bogor pada tahun 2026 menjadi perhatian utama dalam kebijakan pemerintah setempat. Peningkatan ini mencakup beberapa alokasi biaya penting seperti Donasi Siswa Miskin (BSM), dana penebusan ijazah, Biaya BOS buat SD dan SMP, serta anggaran buat Anak Tak Sekolah (ATS). Pernyataan ini diungkapkan oleh Personil DPRD Provinsi Jawa Barat, Fetty Anggraenidini, setelah melakukan kunjungan kerja pengawasan pendidikan di aula Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor. Penambahan anggaran ini dianggap sebagai cara signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut dan memastikan bahwa setiap anak mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang pantas.
Alokasi Anggaran buat Peningkatan Kualitas Pendidikan
Anggaran pendidikan yang meningkat ini akan dialokasikan dengan memperhatikan berbagai kebutuhan mendesak pendidikan di Kota Bogor. Salah satu fokus utama adalah Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang bertujuan buat membantu siswa dari keluarga kurang mampu untuk statis dapat melanjutkan pendidikan tanpa terkendala masalah finansial. Selain itu, biaya penebusan ijazah juga dianggarkan untuk membantu siswa yang belum dapat mengambil ijazah mereka sebab tunggakan dana. Dengan adanya alokasi ini, diharapkan tidak eksis lagi siswa yang harus menunda kelulusan atau tidak mendapatkan ijazah karena kendala biaya.
Fana itu, Biaya BOS yang diperuntukkan bagi SD dan SMP diharapkan dapat menaikkan fasilitas dan kualitas pendidikan yang ada di sekolah-sekolah. Fasilitas yang lebih bagus akan mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, alokasi untuk Anak Tak Sekolah (ATS) juga menjadi perhatian agar anak-anak yang berada di luar sistem pendidikan resmi mampu mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Langkah-langkah ini diambil agar semua lapisan masyarakat mampu merasakan manfaat dari pendidikan yang berkualitas sehingga dapat menaikkan tingkat hidup serta kesejahteraan warga Kota Bogor secara keseluruhan.
Perlunya Pengawasan dan Evaluasi
Pentingnya supervisi dan penilaian terhadap penggunaan anggaran pendidikan ini juga ditekankan oleh Fetty Anggraenidini. “Kenaikan anggaran ini harus disertai dengan supervisi yang ketat pakai memastikan bahwa dana tersebut benar-benar sampai kepada pihak yang membutuhkan dan digunakan sesuai peruntukannya,” ujar Fetty. Penilaian berkala juga dilakukan buat memastikan bahwa program-program yang dibiayai dari anggaran tersebut memberikan dampak positif yang sesuai dengan tujuan awal pengalokasian.
Selain supervisi, evaluasi terhadap hasil dari penggunaan anggaran ini menjadi penting. Dengan adanya evaluasi, akan terlihat jernih mana program yang berjalan dengan sukses dan mana yang perlu diperbaiki. Fetty juga menyebutkan bahwa peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam hal ini. Keterlibatan masyarakat dapat dilakukan dengan melaporkan kalau terdapat penyalahgunaan biaya atau ketidaksesuaian program dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, anggaran yang akbar mampu dikelola dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi pendidikan di Kota Bogor.
Dalam peluang ini, Fetty Anggraenidini kembali menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pengalokasian dan penggunaan anggaran pendidikan di Kota Bogor. Dia berharap, dengan adanya peningkatan anggaran, disertai supervisi dan penilaian rutin, visi untuk menjadikan pendidikan yang inklusif dan merata dapat terealisasi. Pendidikan berkualitas adalah salah satu pilar krusial dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan berdikari. Oleh sebab itu, seluruh pihak diharapkan dapat berperan aktif dalam menyukseskan program peningkatan mutu pendidikan ini.




