
SUKABOGOR.com – Pesantren kini semakin menjadi perhatian pemerintah dalam upaya memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya, terutama di bidang sanitasi dan pelatihan konstruksi. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah berjanji untuk memberikan dukungan berupa bantuan sanitasi dan sertifikasi pelatihan konstruksi bagi pesantren di seluruh Indonesia. “Kami berkomitmen buat membantu pesantren dalam meningkatkan kualitas sanitasi dan memberikan pelatihan yang mampu meningkatkan kapasitas SDM di bidang bangunan,” demikian disampaikan oleh pejabat dari Kementerian PU.
Bantuan Pemerintah untuk Pesantren
Bantuan yang dijanjikan tersebut merupakan porsi dari usaha pemerintah dalam mendukung peningkatan kualitas sarana dan prasarana di pondok pesantren. Tak cuma sebatas itu, pemerintah juga berfokus pada usaha rehabilitasi, bagus medis maupun sosial, terhadap para korban dan keluarga yang mengalami kejadian di pesantren. Menteri Sosial menegaskan, “Pemerintah terus berupaya memberikan bantuan rehabilitasi medis-sosial kepada korban dan keluarga ponpes, karena kami yakin ini adalah cara penting dalam proses pemulihan mereka.”
Dalam usaha memastikan keamanan dan kenyamanan bagi santri, Pemkot Surabaya telah melakukan pendataan terhadap semua pondok pesantren di daerahnya. Cara ini diambil setelah beberapa insiden terjadi di tempat-tempat tersebut. “Langkah ini diperlukan buat memastikan bahwa semua santri dapat belajar dan beribadah dengan tenang tanpa khawatir akan keselamatan mereka,” tegas perwakilan dari Pemerintah Kota Surabaya.
Tragedi Infrastruktur di Pesantren
Tetapi, tidak seluruh pesantren mengalami peningkatan ini tanpa masalah. Beberapa insiden yang terjadi di pesantren-pesantren menyoroti pentingnya pemugaran infrastruktur yang mendesak. Ketua Umum PBNU menyebut tragedi yang terjadi di Ponpes Al Khoziny sebagai musibah yang terkait dengan kekurangan infrastruktur. Hal ini menjadi sorotan sebagian akbar pihak yang menginginkan adanya perubahan siginifikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Tragedi ini menuntut kita untuk berbenah dalam hal penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur di pondok pesantren,” kata Ketua Generik PBNU.
Di daerah Bangkalan, Pemkab setempat juga melakukan pengecekan terhadap kelayakan konstruksi pondok pesantren. Melalui upaya ini, diharapkan dapat ditemukan bangunan-bangunan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya agar dapat menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman. “Kami tak ingin tragedi yang sama terulang kembali, maka dari itu pengecekan dan pemugaran adalah cara preventif yang harus kami lakukan,” ungkap pejabat Pemkab Bangkalan.
Dengan adanya berbagai upaya dari pemerintah, masyarakat, dan organisasi Islam, diharapkan kualitas pendidikan dan kehidupan di pesantren mampu lanjut meningkat. Sehingga, para santri mampu mendapatkan pendidikan agama yang lebih bagus lagi, serta fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Dukungan pemerintah dalam bentuk peningkatan infrastruktur dan pelatihan adalah cara pas dalam menjaga keberlanjutan dan kualitas pendidikan di pesantren.




