
Bencana Banjir Melanda Jonggol
SUKABOGOR.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, pada Jumat, 31 Oktober 2025, menyisakan duka mendalam bagi penduduk setempat. Sebanyak 232 manusia terpaksa terendam banjir dampak jebolnya tanggul Sungai Cipatujah di Kampung Rawa Bebek, Desa Sukamanah. Banjir ini terjadi sekeliling pukul 18.00 ketika curah hujan mencapai puncaknya, menjadikan malam itu penuh kecemasan bagi para warga yang terdampak langsung oleh bencana tersebut.
Menurut penjelasan Adam Hamdani, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, insiden ini bukan hanya meninggalkan genangan air yang merendam rumah-rumah penduduk, namun juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur vital di daerah tersebut. “Banyak rumah yang terendam hingga ketinggian lebih dari satu meter. Kondisi ini memaksa kami untuk bertindak lekas dalam upaya evakuasi dan memberikan bantuan kepada penduduk,” ungkap Adam Hamdani dalam wawancara pasca kejadian.
Proses Evakuasi dan Bantuan Kemanusiaan
Dalam menghadapi situasi gawat ini, tim dari BPBD serta berbagai relawan dan aparat setempat saling bahu membahu melakukan evakuasi dan distribusi bantuan. Sebanyak 84 warga terpaksa diungsikan ke beberapa posko pengungsian yang sudah disediakan. Tujuannya, memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan yang layak serta akses terhadap kebutuhan lantai seperti makanan dan minuman kudus.
Selain itu, dua manusia dilaporkan mengalami luka-luka dampak terbawa arus ketika berusaha menyelamatkan diri dari banjir. Para korban luka-luka segera mendapatkan perawatan medis. Adam Hamdani menambahkan bahwa para petugas kesehatan juga dikerahkan ke area pengungsian untuk memantau kesehatan para pengungsi, terutama bagi mereka yang rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
“Hari ini, prioritas kami adalah memastikan keamanan dan kesehatan warga. Kami berterima kasih atas dukungan berbagai pihak yang telah memberikan donasi baik dalam bentuk tenaga, barang, maupun materi,” tutur Adam. Dengan situasi yang tetap belum sepenuhnya pulih, BPBD Kabupaten Bogor terus memantau perkembangan cuaca dan bekerjasama dengan instansi terkait buat mengantisipasi potensi bencana susulan.
Sementara itu, penduduk sekeliling yang tak terkena akibat berat juga turut serta memberikan donasi, menunjukkan solidaritas dan empati atas penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara mereka yang terkena musibah. Dengan semangat gotong-royong inilah, diharapkan proses pemulihan dapat berjalan lebih lekas dan penderitaan dapat segera diakhiri.
Bencana seperti ini mengingatkan kita semua buat senantiasa waspada terhadap anomali cuaca dan pentingnya penanganan yang lekas dan tepat ketika menghadapi situasi darurat. Kabupaten Bogor, dengan kontur geografis yang rawan bencana, tentunya harus terus meningkatkan kesadaran dan mitigasi bencana secara menyeluruh agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa depan.



