
SUKABOGOR.com – Kekhawatiran warga mengenai keselamatan para pekerja yang terlibat dalam pemeliharaan berkala Jembatan Leuwiranji mendapatkan bantahan keras dari Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Infrastruktur Jalan Jembatan wilayah Parung di Dinas Pekerjaan Generik dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Candra Trikaya. Menanggapi berbagai informasi dan kritik dari masyarakat, Candra memberikan respon tegas dan langsung menepis seluruh tudingan bahwa pihaknya mengabaikan keselamatan pekerja selama proses pemeliharaan jembatan tersebut.
Tanggapan Candra Trikaya
Candra Trikaya, dengan nada menohok, menyatakan bahwa seluruh mekanisme keselamatan kerja atau normal disebut dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) telah diikuti secara ketat. “Kami memastikan bahwa setiap pekerja dilengkapi dengan alat pelindung diri yang memadai dan selalu mengikuti standar keselamatan yang ditetapkan,” ujar Candra. Pernyataan ini bertujuan buat meredakan kekhawatiran masyarakat mengenai situasi keamanan di lokasi pemeliharaan Jembatan Leuwiranji. “Kami tidak main-main dengan keselamatan. Ini adalah prioritas utama kami,” tambahnya, untuk lebih meyakinkan publik.
Lebih terus, Candra mengungkapkan bahwa sudah ada pemeriksaan rutin dan pelatihan bagi para pekerja agar selalu waspada dan mengetahui cara-cara penanganan situasi gawat jika sewaktu-waktu terjadi. Dia juga menyoroti pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam menangani infrastuktur strategis seperti jembatan ini. “Kami bekerja keras setiap hari di lapangan buat memastikan bahwa setiap proyek berjalan dengan lancar tanpa mengorbankan keselamatan para pekerja,” pungkas Candra.
Memastikan Prosedur K3
Dalam pandangan Candra, anggapan bahwa pihaknya mengabaikan mekanisme K3 sama sekali tidak berdasar. Setiap proyek pemeliharaan yang dilakukan, dikatakannya selalu mulai dengan kedap koordinasi yang membahas aspek keselamatan kerja. “Kita mulai dari briefing pagi buat para pekerja, mengecek kesiapan alat pelindung diri, hingga pengawasan ketat di lapangan,” jelas Candra mengenai langkah-langkah yang diterapkan di proyek pemeliharaan Jembatan Leuwiranji.
Candra juga menunjukkan betapa pentingnya pencerahan keselamatan di antara para pekerja itu sendiri. “Penting bagi setiap pekerja memahami risiko pekerjaan mereka dan kami menyediakan semua yang dibutuhkan untuk meminimalkan risiko tersebut,” katanya menambahkan. Pencerahan akan keselamatan, imbuhnya, bukan hanya datang dari pengawasan saja namun juga dari pengetahuan dan tanggung jawab pribadi setiap pekerja.
Meskipun demikian, Candra mengakui bahwa kritik dan saran dari publik selalu diterima sebagai bagian penting dari penilaian kinerja timnya. “Kritik itu krusial, itu cara kami buat memperbaiki diri. Tetapi, jangan sampai kritik itu didasarkan pada kabar yang belum tentu benar,” tambahnya, membuka ruang dialog antara pihaknya dengan masyarakat untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
Candra berharap dengan diluruskannya informasi ini, masyarakat dapat lebih diam dan percaya bahwa pihak Dinas PUPR Kabupaten Bogor akan selalu mengedepankan keamanan dan keselamatan dalam setiap kegiatan operasionalnya. “Kami di sini buat melayani, dan layanan kami harus kondusif dan handal,” tegasnya mengakhiri wawancara.
Jembatan Leuwiranji sendiri merupakan salah satu elemen infrastruktur vital yang mendukung mobilitas masyarakat dan kelancaran ekonomi di wilayah Parung, membikin pemeliharaannya menjadi porsi krusial dari tugas Dinas PUPR Kabupaten Bogor. Dengan adanya penjelasan dan komitmen tegas dari Candra Trikaya mengenai prosedur K3, diharapkan segala kekhawatiran dan isu-isu tak fundamental yang beredar dapat teratasi dengan baik.




