![]()
SUKABOGOR.com – Dua Anak Buah Kapal (ABK) asal Kota Bogor yang sebelumnya menjadi perbincangan hangat di jagat maya karena permohonan bantuan mereka agar bisa pulang ke kota asalnya, kini telah tiba dengan selamat di Kota Bogor pada hari Rabu, 8 Oktober 2025. Perjalanan panjang dan penuh liku yang dialami oleh Ujang Oman, yang akrab disapa Komeng, dan Dikdik Ramdani Ardiansyah, menemukan akhirnya di pelukan keluarga dan kerabat tercinta setelah melewati masa yang sulit. Kedua ABK ini masing-masing berasal dari Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, dan Abesin, Kecamatan Bogor Tengah.
Perjalanan Pulang yang Menemukan Titik Terang
Setelah sempat viral di media sosial, kondisi ini menarik perhatian masyarakat luas dan juga para pihak berwenang hingga akhirnya membuka jalan pulang bagi keduanya. Keberadaan Ujang Oman dan Dikdik Ramdani Ardiansyah pertama kali disorot setelah video mereka meminta bantuan agar bisa kembali pulang muncul di sejumlah platform media sosial. Dalam video tersebut, mereka tampak capek dan putus harapan, mengungkapkan situasi sulit yang mereka hadapi selama bekerja di laut. Kesulitan komunikasi dengan pihak keluarga di tanah air menambah beban mental yang harus mereka pikul.
Banyak netizen yang memberikan dukungan moral dan bantuan melalui kampanye online, berharap keduanya bisa segera bertemu dengan keluarga. Dukungan ini mencapai perhatian komunitas dunia, yang lalu menggalang donasi biaya serta jalur diplomasi untuk memulangkan para ABK dengan prosedur yang pas. “Kami sangat terharu dan berterima kasih atas segala dukungan yang kami dapatkan dari masyarakat,” ujar Ujang Oman ketika sampai di Bogor.
Kisah Dibalik Kesulitan dan Donasi yang Mengalir
Ketika berita tentang kondisi para ABK ini menyebar, banyak pihak yang tergerak untuk memberikan donasi. Kerjasama antara pemerintah daerah, LSM, dan individu-individu baik hati menjadi vital dalam upaya pemulangan mereka. Prosesnya tak mudah dan memerlukan saat, mengingat formalitas serta kebijakan ketat yang harus dipatuhi. Namun, semua upaya membuahkan hasil waktu akhirnya Ujang Oman dan Dikdik Ramdani mampu menginjakkan kaki mereka di tanah kelahiran.
Cerita ini mengingatkan publik akan pentingnya menjaga komunikasi dan hubungan baik dengan sesama, terutama dalam situasi sulit seperti yang dialami oleh para ABK ini. Selama berada di luar negeri, mereka menghadapi tantangan yang cukup berat dari kondisi kerja yang tak konsisten hingga minimnya akses ke fasilitas alas. Kondisi kerja yang sulit di bahari, serta jauh dari keluarga, mendeskripsikan beratnya beban mental dan fisik yang harus ditanggung para ABK.
Pada akhirnya, kisah ini bukan cuma tentang perjalanan dua ABK yang pulang ke kampung halaman. Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas dan kemanusiaan dapat menjadi penyelamat dalam situasi terberat sekalipun. Masyarakat Bogor, dengan segala sumber daya dan semangat gotong royong yang ada, menunjukkan kepada internasional bahwa asa dan kemanusiaan statis tetap hidup. Ujang Oman dan Dikdik Ramdani kini dapat melanjutkan hayati mereka dengan lebih tenang, dekat dengan keluarga tercinta, dan dengan pengalaman hayati yang tentunya memberikan arti mendalam bagi mereka dan banyak manusia lainnya.




