SUKABOGOR.com – Di pagi yang masih berselimut sunyi di Kampung Cibuluheun, Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin, suara motor Honda Beat milik Rokayah (38) bergemuruh sebagai penanda bahwa hari telah dimulai. Setiap pagi, Rokayah memulai perjalanan panjangnya dengan motor, yang di belakangnya tertata rapi beraneka ragam sayuran segar. Mulai dari kangkung, bayam, tomat, cabai, dan berbagai sayuran lainnya, semua siap buat dibawa berkeliling kampung. Dengan penuh semangat, Rokayah pergi dari satu rumah ke rumah lainnya. Aktivitas ini telah menjadi porsi dari kehidupannya sehari-hari selama kurang lebih 15 tahun terakhir.
Perjalanan Panjang Rokayah
Rokayah memulai usahanya menjual sayuran keliling sejak 15 tahun yang kemudian. Memilih motor sebagai alat transportasi, ia berangkat pagi-pagi sekali untuk memastikan sayuran yang dijualnya masih segar saat sampai ke tangan konsumen. Minggu demi minggu, bulan demi bulan, hingga bertahun-tahun, Rokayah loyal mengelilingi kampung untuk memenuhi kebutuhan sayur-mayur warga setempat. “Saya ingin memastikan ibu-ibu di kampung ini selalu mendapatkan sayuran terbaik,” katanya. Profesi ini tak hanya menjadi sumber pendapatan baginya, namun juga membentuk interaksi sosial yang kuat antara dirinya dan para pelanggan. Pasar tradisional di kampung sering kali menjadi tempat berhenti sejenak bagi Rokayah buat mengisi ulang stok sayurnya sebelum melanjutkan perjalanan.
Rokayah menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam pekerjaannya yang penuh tantangan ini. Walau harus menempuh jarak yang tidak selalu dekat dan menghadapi cuaca yang kadang tak bersahabat, Rokayah menikmati setiap momennya. Ia mampu membangun rantai pasokan yang memberi keuntungan bagi petani lain yang menjadi rekanannya. Rokayah tahu betul bahwa pekerjaannya berarti, tidak cuma bagi keluarganya, namun juga bagi komunitasnya yang sangat bergantung pada ketersediaan sayur segar sehari-harinya.
Tantangan dan Dedikasi
Tetapi, perjalanan ini tak selalu mulus. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh Rokayah. Kondisi jalan yang terkadang kurang bersahabat, hujan deras, atau bahkan panas terik tidak menyurutkan langkahnya. Ketekunan dan semangatnya dalam berjualan sayur adalah contoh nyata pengabdian dan dedikasi terhadap pekerjaan. “Bagaimanapun kondisinya, saya harus statis keluar buat berjualan. Ini adalah mata pencaharian aku dan saya menyukainya,” ungkapnya dengan senyum.
Dedikasi yang ditunjukkan oleh Rokayah di dalam profesinya ini amat menginspirasi. Sederhana memang tampaknya sebuah pekerjaan ini, namun jernih bahwa komitmen dan konsistensi yang membuatnya bertahan selama ini. Interaksi baik dengan pelanggan menjadi elemen penting dalam usahanya. Rokayah sendiri merasa bangga mampu memenuhi kebutuhan sayur segar buat komunitas kampungnya. Dari hasil kerja kerasnya, Rokayah bisa menopang kebutuhan rumah tangganya dan mengirim putra-putrinya mengenyam pendidikan yang layak, sebuah pencapaian yang membuatnya merasa lanjut termotivasi.
Cerita Rokayah, seorang penjual sayur keliling yang gigih dan berdedikasi, menjadi bukti konkret bahwa dengan upaya dan ketekunan, segala sesuatu dapat dicapai. Walau menghadapi berbagai rintangan, semangat Rokayah untuk terus melayani warga kampung dengan kejujuran dan profesionalisme masih menjadi inspirasinya. Bagi Rokayah, bukan cuma tentang hasil yang ia dapatkan, tetapi juga kepuasan memandang orang lain senang. Itulah yang membuatnya lanjut bangun setiap pagi dan memulai perjalanan dengan motor ke berbagai penjuru kampung, menyebarkan kebaikan melalui sayuran segar yang ia jual.